Rabu, 31 Oktober 2012

Foto palsu sukhoi


ENSAINDONESIA.COM: 
YS (22), tersangka kasus Foto palsu jatuhnya Sukhoi di gunung Salak, Jawa Barat, mengaku mengalami depresi. 
Mahasiswa jurusan Manajemen Ekonomi di salah satu perguruan tinggi itu mengalami depresi setelah menerima teror dari sejumlah pihak.
Teror itu diterimanya setelah beberapa saat dia mengunggah foto palsu ke akun twitternya.
“Disusul dengan semacam teror melalui Facebooknya atau emailnya.
Lalu dia menyerahkan diri karena depresi, ternyata bela sungkawa yang diungkapkan itu menimbulkan efek negatif,” ujar kuasa hukum YS, Muhammad Yahya Rasyid, di Bareskrim Polri, Rabu (16/5/2012).
Pengakuan YS kepada kuasa hukumnya, dia (YS-red) mengunggah foto palsu ke dunia maya karena ingin mengutarakan belasungkawa dan rasa empatinya ke korban. Saat mengunggah itu, YS mengaku tidak mengetahui bahwa foto itu bukan foto peristiwa sebenarnya. “Dalam hal ini, YS mengakui kesalahan itu karena tidak mengkroscek kebenaran foto,” terang Yahya.
Sementara dalam kasus ini, YS dijerat dengan pasal 35 junto 51 ayat 1 UU 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
YS dianggap telah memanipulasi informasi dengan mengunggah foto ke dunia maya yang tidak sesuai fakta.
Menanggapi hal itu, Yahya memberikan sanggahan. Ia mengatakan bahwa kliennya tidak ada maksud memanipulasi. Menurutnya, apa yang dilakukan YS juga kerap dilakukan banyak orang. “Kalau ada maksud rekayasa, manipulasi ngapain dia cantumkan identitas, alamat dan muka yang jelas,” sanggahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar